Banyak orang yang menghadapi rintangan dalam perjalanan
hidupnya, kegagalan dalam usaha atau kegagalan dalam perkawinan maupun
penderitaan penyakit. Bahkan ketika lagi banyak bencana dan halangan,
mereka datang mencari saya untuk meramalkan nasibnya, menanyakan
bagaimana kira-kira perjalanan hidupnya pada masa yang akan datang,
kapan akan mengalami nasib baik. Bila hasil ramalan itu baik pastilah
dengan senang hati ia mohon pamit, namun sebaliknya bila hasil
ramalannya buruk, maka tampaklah wajahnya bermurung susah, kehilangan
semangat.
Telah belasan tahun saya meramal nasib
orang, banyaklah sudah pengalaman saya, walaupun melihat banyak orang
miskin mengalami keberhasilan, namun juga melihat lebih banyak orang
sukses yang mengalami kegagalan.Terasa benar olehku bahwa manusia
benar-benar terikat kuat oleh nasib yang telah ditakdirkan; segala
sukses dan kegagalan, kegembiraan dan kesedihan, pertemuan dan
perpisahan, berbagai macam pengalaman, kesemuanya dikendalikan oleh
nasib dan takdir, sedikitpun tidak dapat meloloskan diri dari nasib yang
telah ditakdirkan. Tidak sedikit orang yang berusaha merubah nasibnya,
namun lebih banyak orang yang tak tahu bagaimana dan apa prinsip utama
untuk merubah nasib, dan memang tidak mendapatkan cara yang tepat,
sehingga akhirnya menjadi sia-sia belaka.
Orang
yang datang meramal nasibnya pada saya , bila mendapatkan hasil
ramalannya buruk, umumnya bertanya : Dapatkah ditolong ?". Pertanyaan
seperti ini sangat banyak diajukan dan dengan pasti saya menjawab:
"Dapat!".
Bagaimana merubah atau memperbaiki nasib
yang telah ditakdirkan ? Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama-tama
harus mengerti dulu bagaimana terjadinya "Nasib yang baik dan buruk"
itu, dan yang lebih perlu diketahui ialah "Siapa yang berperan dalam
menguasai nasib ?".
#hakikatutama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar